Dalam perjalanan hidup, kita semua pasti pernah mengalami saat-saat sulit yang menguji ketahanan dan kemampuan untuk berprestasi. Tidak jarang, kita merasa ragu atau bahkan terpuruk. Kemudian berpikir, apakah kita bisa menjadi lebih baik, lebih tangguh, atau lebih sukses dari sebelumnya? Kami ingin buku ini menjadi sumber inspirasi dan panduan praktis bagi siapa saja yang sedang berjuang unt…
Kehilangan adalah bagian dari hidup yang tak terhindarkan. Sebuah pengalaman yang bisa datang begitu mendalam, menorehkan luka, dan meninggalkan rasa hampa yang tak mudah diatasi. Setiap orang pasti pernah merasakannya kehilangan orang yang kita cintai, impian yang kita bangun, atau bahkan sesuatu yang sudah begitu melekat di hati. Rasanya, seperti ada yang hilang dari diri kita yang tidak bisa…
Merantau bukan sekadar perpindahan tempat tinggal. Ia adalah perjalanan untuk menemukan jati diri, mengembangkan potensi, serta belajar menghadapi kehidupan yang penuh ketidakpastian. Setiap cerita dalam buku ini mencerminkan betapa pentingnya ketangguhan, keikhlasan, dan kreativitas dalam menyikapi segala rintangan selama berada jauh dari tanah kelahiran. Kami tidak hanya membagikan suka da…
Tubuhnya badan binatang dan kepalanya manusia. Memang itulah hakikat manusia itu sendiri. Kepalanya penuh pemikiran, tetapi dia tidak lebih dari binatang yang lain. Ingin makan dan minum, ingin memiliki, juga ingin berketurunan. Namun, dia menjadi manusia karena dia berpikir dan pikiran itu bersarang di kepalanya, kepala yang penuh dosa. Maka kebinatangan yang ada di bawah, dapat dikendalikan o…
Ketika menyambut pasien yang sedang berduka, seorang psikiater akan menggali keilmuan yang dimiliki. Dia akan mengulik semua teori duka yang pernah dipelajari di masa kuliah dulu dan mengingat pengalaman dari pasien-pasien sebelumnya. Kemudian, dia menyintesis itu untuk membantu si pasien yang sedang berduka di hadapannya. Tapi, ketika Andreas—seorang psikiater—kehilangan anaknya, dia melak…
Buku di tepi amu darya adalah rekaman perjalanan penulis ke Uzbekistan pada bulan Oktober dan November 2001, lebih dari 19 tahun yang lalu. Ketika dunia sedang menyaksikan dengan harp-harap cemas hasil akhir dari peperangan yang sedang terjadi di Afganistan, tetangga Uzbekistan di sebelah selatan. Uzbekistan dan Afganistan dipisahkan oleh Sungai Amu Darya yang mengalir dari Pegunungan Pamir m…
Tak banyak orang berani terbuka atas sakit yang mendera akibat keganasan virus corona. Apalagi secara sukarela mengisolasi dirinya. Kebanyakan orang bahkan masih tak percaya virus itu ada. Ketika mendapat giliran kena corona maka kita pun putus asa. Karena tak cukup mental yang dipunya. Apalagi ketika infeksi menimbulkan gejala pneumonia, virus corona pun bisa merenggut nyawa manusia. Virus c…
Ada banyak hal di dunia ini yang tidak kita harapkan, karenanya kita meratap dan bersedih. Ada sisi kemanusiaan yang muncul saat kita mengalami hari-hari buruk. Seolah-olah, semua yang kita hadapi adalah akhir dari hidup. Kita pun mengutuknya dengan sangat keras dan melakukan aksi penolakan meski hanya di dalam hati. Apa hasilnya? Pikiran kita justru menjadi keruh dan hati merasa tidak tenang. …
Pribadi yang cerdas tidak hanya menguasai berbagai teori hidup, tetapi ia yang pintar dalam menyikapi masalah hidup. Apa pun yang terjadi pada dirinya dapat diatasi dengan bijaksana. Termasuk kemampuannya dalam mengendalikan diri untuk menyelesaikan apa pun masalah yang dihadapinya. Karena itu, orang-orang pintar lebih memilih untuk merampungkan masalah ketimbang lari dari masalah. Mereka ma…
Kita memang boleh merencanakan, tetapi pda akhirnya kita harus menerima apapun yang terjadi. Kita memang harus berusaha payah dan mati-matian berjuang, tetapi ada saaatnya kita harus merelakan hasilnya. Selalu ada ruang untuk kita melakukan yang terbaik, tetapi selalu ada waktu untuk kita memohon pertolongan-Nya. Selalu ada kesempatan untuk membuktikan bahwa kita memang mampu, tetapi ada kalany…