Tubuhnya badan binatang dan kepalanya manusia. Memang itulah hakikat manusia itu sendiri. Kepalanya penuh pemikiran, tetapi dia tidak lebih dari binatang yang lain. Ingin makan dan minum, ingin memiliki, juga ingin berketurunan. Namun, dia menjadi manusia karena dia berpikir dan pikiran itu bersarang di kepalanya, kepala yang penuh dosa. Maka kebinatangan yang ada di bawah, dapat dikendalikan o…