Batuk terseret pada kegelapan sejak ia berusia sembilan tahun. Ia mesti merelakan sang Ayah menukar dirinya dengan lembaran rupee untuk menghuni sebuah bordil di Mumbai. Menjalani hidup sebatang kara di tengah pusaran kekejian manusia, Batuk menemukan pelariannya dengan menulis pada sebuah buku catatan biru. Dia meleburkan dirinya pada kata-kata, hingga yang tersisa hanyalah harapan dalam lemba…