Text
Koi
Belajar dan pengalaman, penulis menyimpulkan masyarakat
sedang haus informasi ikan hias. Kini sudah tiba saatnya
alih teknologi tidak sekadar melalui imbas pengalaman, tapi
bisa menggunakan media yang lebih canggih misalnya buku. mi
tersimpul dan beberapa judul buku ikan hias yang dipercayakan
kepada penulis, dalam waktu singkat buku itu sudah tercetak ulang.
Komoditi ikan hias seperti koi sudah lama digeluti petani,
tapi kurang mendapat perhatian dan ilmiahwan. Akhirakhir mi
ikan hias menjadi persoalan menarik. Secara jujur hams kita akui,
bahwa kita kalah beberapa langkah dalam penyebaran informasi
dibandingkan negara-negara maju. Mereka sudah memanfaatkan
kaset video sebagai petunjuk teknis. Namun, rasanya kita belum
terlambat untuk memulai. Termasuk memulai untuk membudida.y
akan koi yang di Indonesia masih terbilang “baru’.
Untuk itu penulis merasa perlu untuk menggali bahan-bahan
pustaka yang (lagi-lagi) masih susah didapat. Selain itu penulis mer
asa penlu untuk mewawancarai beberapa peternak koi yang
secara nyata sudah melakukan kegiatannya.
Tidak semua memang yang bisa penulis gali karena sedikit
banyak menyangkut “dapur” seseorang yang harus tetap “ngebul”,
yang merupakan imbalan yang pantas dan upayanya selama ber
tahun-tahun. Sekalipun demikian, rasanya cukuplah untuk semen-
tara waktu isi buku ini dijadikan petunjuk yang sangat berguna
dalam merawat koi-koi kesayangan kita. Rasanya kita masih boleh
berharap, semua itu bisa dijadikan bekal untuk memulai suatu usaha yang serius.
Tidak tersedia versi lain