Text
Memahami Kesehatan Reproduksi
menurut orasi pada KOGI I tahun 1970 di Jakarta, Prof. M. Toha, Guru
Besar Emeritus Universjtas Airlangga mengemukakan, telah melihat
kenyaraan bahwa pelayanan kebidanan di Indonesia, sangat menyedihkan
bahkan dapat dikatakan terlantar pada jaman penjajahan Belanda. Situasi
demikian masih dirasakan sampai saat ini dengan dominannya pertolongan oleh
“dukun beranak” terutama di daerah pedesaan sekitar 65-75%. Sebagai dampak
pertolongan yang kurang legeartis tersebut, maka Angka Kematian Ibu (AKI)
sebesar 390/100.ooo dan Angka Kematian Perinatal (AKP) sebanyak 560/
100.000 persalinan hidup. Angka kematian mi merupakan jumlah tertinggi
diantara negara-negara ASEAN. Bila persalinan di Indonesia sekitar 5.000.000
setiap tahunnya, maka AKI berjumlah sekitar 1 85.000-1 90.000 sedangkan AKP
280.000-290.000 orang. Kejadian tingginya angka kernatian dan orientasi
masyarakat menuju pertolongan dukun, disebabkan oleh dua hal penting yang
saling berkaitan yaitu kemiskinan dan kurangnya pengetahuan khususnya dalam
bidang kesehatan reproduksi wanita.
Sampai saat ini buku yang dapat dibaca masyarakat untuk mengantisipasi
masalah kesehatan reproduksinya belum banyak, bahkan belum ada. Oleh
karena itu penulis terdorong untuk menyusun sehingga dapat meningkatkn
pengetahuan kesehatan reproduksi menghadapi masa depan yang lebih baik
dengan judul Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Buku ini tidak akan
lepas dan kekurangan, karena penulis kurang berpengalaman, sehingga memerlukan saran dan kritik untuk kesempurnaannya. Penulis mengharapkan semoga buku mi dapat memberikan sumbangsih
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi
wapita dalam itu serta berpartisipasi untuk menurunkan Angka Kemarian
(mortalitas) dan Kesakitan (morbiditas) Ibu dan Perinaral.
Tidak tersedia versi lain