Text
Jihad kewiraswastaan : monolog diri dan ummat
Menjadi pekerja sarjana itu sangat sulit, karena jumlah wirausahawan kita terlalu kecil. Karena jumlah wirausahawan terlalu kecil, maka daya rekrut pekerjaannya juga kurang. Akibatnya lapangan kerja yang ada juga berkurang, terjadi penumpukan.
Di berbagai bidang perlu dikembangkan kewirausahaan. Misalnya para pengajar bidang keperawatan dan kebidanan, lulusan prodi-prodi ini melampuai jumlah kebutuhan rumah sakit jika hanya diajarkan merawat di rumah sakit secara konvensional. Profesi keperawatan perlu dikemas dengan kewirausahaan misalnya menjadi ""home care"" baik di luar negeri dan di dalam negeri kebutuhannya makin meningkat saja.
Para guru mungkin perlu dididik lebih independen menciptakan sekolah-sekolah di rumah (home schooling), mendirikan kursus-kursus dan membangun sekolah unggul sebagai alternatif sekolah konvensional apa yang dikenal dengan SD Inpres yang pada waktu itu diciptakan untuk mengejar wajib belajar 6 tahun. Permintaan untuk sekolah unggul terbuka luas.
Demikian juga adanya program-program studi lain. Bidang farmasi dicontohkan oleh Ibu Wardah yang berhasil mengangkat kosmetik halal menjadi salah satu pemain nasional. Bidang percetakan dan penerbitan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah di Solo yang mendirikan penerbit Tiga Serangkai, Ponpes Assalam, dan Univeritasnya. Bidang arsitektur dan sipil mengenai perkembangan dan kebutuhuan furniture dan perumahan, dan bidang pertanian mengenai kebutuhan pangan atau ketergantungan pangan yang perlu dipecahkan dengan meningkatkan produksi dalam negeri. Juga perlunya merespons kebutuhan pangan sehat. Dan hampir semua bidang bisa diolah menjadi profesi-profesi mandiri dan kekinian.
Tidak tersedia versi lain