Text
Toxic success : mendapatkan yang diinginkan tanpa kehilangan yang dibutuhkan
TOXIC SUCCESS
Di tengah dunia yang riuh, “berisik"", serba cepat, dan penuh stimulasi berlebih, kita menjadi sering terombang-ambing. Kita berlari ke sana-ke mari berusaha gesit untuk mendapatkan lebih dan lebih. Tentu, sebelum orang lain mendapatkannya.
Kita seakan harus menjadi “para pemenang"" kesuksesan dengan modal bawaan DNA yang terdiri atas kompetisi dan komparasi. Lupa rasanya penuh dan cukup, kita meraung jika hidup tak berjalan sesuai keinginan. Bahkan, kita lupa menelisik, “Apakah yang kita kejar sama dengan yang kita butuhkan?""
Sebelum energi habis terserap, dan berujung pada jiwa yang sekarat, kita perlu tegas melakukan pembedaan mana kesuksesan yang ""manis"" (sweet success) dan mana kesuksesan yang beracun (toxic success). Sweet success akan meninggalkan perasaan penuh ketika kita mencapainya, sedangkan toxic success hanya akan memberi dampak letih berkepanjangan dan perasaan kering.
Paul Pearsall mengandaikan hidup ini bagaikan bermain selancar dengan ombak sebagai representasi dari pasang-surutnya kehidupan. Ia berkata, ""Tak peduli seberapa bersungguh-sungguhnya aku mencari cakrawala, aku tidak dapat melihat di mana ombak itu bermula. la terlihat sangat tenang nun jauh di sana, tetapi aku tahu adanya ombak besar yang datang. Tidak peduli betapa tenangnya hidup itu terlihat, setiap keseimbangan hanyalah sebuah transisi dari keadaan-keadaan yang kacau. Sweet success adalah menjadi bahagia bersama kekacauan dan tidak mencari kelegaan dari hal itu.
Tidak tersedia versi lain