Text
Retorika : seni berbicara
Teori retorika Aristoteles berpusat pada pemikiran mengenai retorika yang sering disebutnya sebagai alat persuasi (bujukan). Pada intinya, teori retorika milik Aristoteles menyebutkan efektivitas persuasi ditentukan oleh kualitas komunikator dalam menyampaikan bukti logos (logika), pathos (emosi), dan ethos (etika atau kredibilitas).
Dikutip dari jurnal Sejarah dan Perkembangan Retorika (2005) karya Rajiyem, kata retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari kata dalam bahasa Latin “rhetorica.” Artinya ilmu berbicara. Retorika diartikan sebagai seni berbicara baik yang digunakan dalam proses komunikasi antarmanusia. Disebut seni berbicara baik karena meliputi kemampuan berbicara dan berpidato singkat, jelas, padat, serta mengesankan.
Tentang Penulis
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, yang lahir di kota Stagira pada tahun 384 SM dan meninggal pada tahun 322 SM di pulau Euboia. Selama hidupnya, dia telah banyak menulis baik tentang filsafat, fisika, politik, etika, biologi dan psikologi. Pada awalnya Aristoteles adalah murid dari Plato saat dia berada di Athena. Beberapa karya tulis yang dia buat antara lain adalah buku yang berjudul Etika Nikomakea, To Organon, dan Politica. Aristoteles hidup dalam lingkungan yang memupuk kreativitas budaya dan intelektual. Pada masa hidupnya, negara-kota Yunani dihancurkan sebagai akibat dari kekalahan Athena oleh Sparta dalam Perang Peloponnesia pada tahun 404 SM. Setelah Philip II dari Makedonia menaklukkan negeri-negeri iní dan mendirikan Kekaisaran Makedonia, konflik berkepanjangan antara negara-kota Yunani berakhir, dan Aristoteles hidup pada masa pemerintahan Alexander Agung, putra Philip II dari Makedonia, sekaligus menjadi gurunya.
Tidak tersedia versi lain