Perpustakaan UMMI

Universitas Muhammadiyah Sukabumi

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Mahasiswa
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Merdeka belajar pendidikan anak usia dini dan implementasinya : merdeka belajar, merdeka bermain
Penanda Bagikan

Text

Merdeka belajar pendidikan anak usia dini dan implementasinya : merdeka belajar, merdeka bermain

Ana Widyastuti - Nama Orang;

Ingatkah dulu sewaktu kecil, kita senang bermain karet, membuat rumah-rumahan dengan kain di atas pohon jambu? Atau, main air di selokan tanpa alas kaki, bahkan main hujan-hujanan, main masak-masakan, serta masih banyak lagi. Memori yang sungguh asyik dan menyenangkan, bukan? Itulah masa bermain. Bagi anak, kebutuhan bermain adalah kebutuhan esensial anak. Jika anak bebas bermain itulah merdeka belajar. Sebab, bermain adalah belajar. Anak usia dini melakukan kegiatan belajar sambil bermain, dan bermain seraya belajar.

Dengan demikian, anak selalu senang, nyaman, dan merdeka dalam belajar. Hal ini relevan dengan gagasan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yang berulang kali menekankan apa yang ia sebut sebagai “kemerdekaan dalam belajar”. Gagasan ini boleh jadi bermula karena pria bernama Soewardi Soerjaningrat itu tidak setuju praktik pendidikan yang mengandalkan kekerasan dan berjuang menyebarkan konsep pendidikan ala Taman Siswa. Sekolah itu adalah taman: taman yang tidak membuat anak takut, taman yang menyenangkan untuk belajar dan bermain. Seperti konsep yang diusung Ki Hajar Dewantara, “sekolah adalah taman yang menyenangkan”, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Makarim, terinspirasi dari tokoh pendidikan kita itu. Maka, lahirlah Merdeka Belajar.

Buku ini hadir sebagai refleksi penulis terhadap apa yang terjadi, hal aktual dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan anak usia dini (PAUD). Jika guru merdeka, anak pun otomatis merdeka. Dan, “merdeka belajar, merdeka bermain” adalah esensinya. Merdeka belajar akan menggali potensi yang dimiliki guru, peserta didik, bahkan orangtua, untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Program Merdeka Belajar juga disusun untuk membentuk daya tarik anak agar semangat dalam belajar.
Ingatkah dulu sewaktu kecil, kita senang bermain karet, membuat rumah-rumahan dengan kain di atas pohon jambu? Atau, main air di selokan tanpa alas kaki, bahkan main hujan-hujanan, main masak-masakan, serta masih banyak lagi. Memori yang sungguh asyik dan menyenangkan, bukan? Itulah masa bermain. Bagi anak, kebutuhan bermain adalah kebutuhan esensial anak. Jika anak bebas bermain itulah merdeka belajar. Sebab, bermain adalah belajar. Anak usia dini melakukan kegiatan belajar sambil bermain, dan bermain seraya belajar.

Dengan demikian, anak selalu senang, nyaman, dan merdeka dalam belajar. Hal ini relevan dengan gagasan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yang berulang kali menekankan apa yang ia sebut sebagai “kemerdekaan dalam belajar”. Gagasan ini boleh jadi bermula karena pria bernama Soewardi Soerjaningrat itu tidak setuju praktik pendidikan yang mengandalkan kekerasan dan berjuang menyebarkan konsep pendidikan ala Taman Siswa. Sekolah itu adalah taman: taman yang tidak membuat anak takut, taman yang menyenangkan untuk belajar dan bermain. Seperti konsep yang diusung Ki Hajar Dewantara, “sekolah adalah taman yang menyenangkan”, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Makarim, terinspirasi dari tokoh pendidikan kita itu. Maka, lahirlah Merdeka Belajar.

Buku ini hadir sebagai refleksi penulis terhadap apa yang terjadi, hal aktual dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan anak usia dini (PAUD). Jika guru merdeka, anak pun otomatis merdeka. Dan, “merdeka belajar, merdeka bermain” adalah esensinya. Merdeka belajar akan menggali potensi yang dimiliki guru, peserta didik, bahkan orangtua, untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Program Merdeka Belajar juga disusun untuk membentuk daya tarik anak agar semangat dalam belajar.



Ketersediaan
#
My Library (Golongan 300) 372.21 ANA m
PU17424
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
372.21 ANA m
Penerbit
Jakarta : Elex Media Komputindo., 2022
Deskripsi Fisik
x, 190 hlm. : ilus. : bib. ; 23 cm
Bahasa
ISBN/ISSN
978-623-00-3267-7
Klasifikasi
372.21
Tipe Isi
text
Tipe Media
unmediated
Tipe Pembawa
unspecified
Edisi
Cet. 1.
Subjek
Pendidikan anak usia dini
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Ana Widyastuti, editor, Resna Anggria Putri
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan UMMI
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan UMMI adalah perpustakaan perguruan tinggi terakreditasi Unggul yang berada di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Pengguna Perpustakaan UMMI yaitu sivitas akademika UMMI, namun terbuka juga untuk masyarakat luas.Perpustakaan UMMI memiliki berbagai jenis bahan pustaka, diantaranya buku teks, ensiklopedia, prosiding, kamus,  terbitan berkala (majalah, koran, jurnal), laporan karya ilmiah,laporan penelitian, skripsi dan lain-lain.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?