Text
Literasi matematika (mathematical literacy) : soal matematika model PISA menggunakan konteks bangka belitung
Literasi matematika memiliki peran penting dalam membantu memahami kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Literasi matematika merupakan kemampuan seseorang untuk bernalar secara matematis dan untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan dalam memecahkan masalah dalam berbagai konteks dunia nyata. Sehingga dalam permasalahan yang diambil dalam buku ini berkaitan dengan konteks daerah, permasalahan yang dekat dengan kehidupan keseharian siswa, dimana dibutuhkan kemampuan literasi dalam menyelesaikannya.
Salah satu penilaian tentang literasi matematika adalah studi PISA (Programme for International Student Assessmen) yang merupakan sebuah penilaian yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dalam menilai siswa berusia 15 tahun dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat modern seperti saat ini. PISA dilaksanakan setiap tiga tahun sekali dan dimulai pada tahun 2000. Penilain PISA mencakup 3 (tiga) kompetensi, yaitu membaca (reading literacy), matematika (mathematical literacy), dan sains (scientific literacy). Tetapi dalam buku ini membahas khusus tentang literasi matematika (mathematical literacy).
Dalam buku ini terdapat soal-soal hasil pengembangan yang sesuai dengan framework PISA menggunakan konteks Bangka Belitung. Soal tersebut telah mengalami proses pengembangan yang divalidasi oleh ahli (expert) dan telah diujicobakan pada siswa. Konteks daerah yang diambil meliputi Wisma Ranggam, Provinsi Bangka Belitung yang digambarkan dalam Peta, Diagram Penduduk Kota Pangkalpinang, Kain Cual, Stadion Depati Amir, dan Alun-Alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang.
Selain itu dipaparkan tentang respon siswa setelah menyelesaikan soal-soal tersebut. Ketertarikan siswa menyelesaikan soal tersebut, ketertantangan dalam menyelesaikan soal, apakah soal tersebut tergolong sulit, pernyataan apakah dalam pembelajaran sering menggunakan soal-soal seperti itu, apakah siswa sudah terbiasa mengerjakan soal-soal tersebut, apakah membutuhkan pemahaman khusus dalam menjawab soal, dan pendapat siswa apakah soal tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, terdapat beberapa pernyataan hasil wawancara beberapa siswa mengenai soal-soal tersebut.
Tidak tersedia versi lain