Text
Proses membentuk jiwa wirausaha muda
Pendidikan kewirausahaan yang dibuat dengan kurikulum yang sistematis, sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dalam mempersiapkan bekal diri dalam menjalani persaingan hidup semakin ketat. Hal ini juga akan memotivasi budaya kewirausahaan seperti keterampilan, perilaku etik, kerjasama dalam kelompok serta kedisiplinan diri. Keterampilan aplikatif merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses pembelajaran, yang memberikan nilai plus bagi generasi muda untuk bekal hidupnya, setelah mereka menyelesaikan masa pendidikanya.
Bakat dan potensi yang dimiliki wanita maupun laki-laki tidak sama, yang dapat tercermin dari cara diri mereka memotivasi dirinya sendiri. Oleh karenanya gender mempunyai peranan penting dalam memotivasi dalam berwirausaha, yang sudah tentu akan menumbuhkan intensi berwirausaha para generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan baik laki-laki maupun wanita terkait pemberian berupa materi secara teori maupun praktik keterampilan yang diberikan selama perkuliahan.
Semakin tinggi self efficacy seseorang, maka ia akan semakin mampu beradaptasi dengan perubahan rencana serta mengelola lingkungan yang fluktuatif. Seseorang yang mempunyai efikasi diri yang kuat, pada umumnya dapat menyelesaikan tugas yang menantang dan sulit. Hal ini disebabkan adanya dorongan keinginan yang kuat untuk tidak menyerah atau mundur. Ia akan lebih berkomitmen pada tujuan, yang akan meningkatkan efikasi dirinya.
Motivasi berwirausaha sangat berperan dalam memediasi terhadap pengaruh pendidikan kewirausahaan, gender dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha pada generasi muda. Dalam era digital seperti saat ini, memberi peluang tinggi dalam menggeluti kegiatan dunia bisnis di segala bidang. Media sosial menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan kreativitas dengan pendekatan inovasi para generasi muda.
Tidak tersedia versi lain