Text
Memahami arti sebuah musibah : dibalik bencana antara cobaan, peringatan, dan azab Allah
Sangat tepat Anda memiliki buku ini, sebab banyaknya musibah yang menimpa negeri ini kadang membuat hati ini luka. Kitapun menjerit, menangis, terkadang sampai tidak rela menerima dengan kenyataan yang terjadi. Lantas, siapa yang perlu disalahkan dalam hal ini?
Dikala bersedih tertimpa musibah, langkah yang tepat sebenarnya bukan menuduh siapa yang bersalah, akan tetapi yang benar adalah introspeksi diri. Mengapa demikian? Sebab datangnya musibah kadang bersumber dari kesalahan kita sendiri. Ketahuilah bahwa petaka yang ada bukan hanya sebagai ujian atau cobaan, akan tetapi boleh jadi itu adalah peringatan atau bahkan adzab Allah.
Namun, dalam kategori apa pun petaka itu, yang jelas semua musibah adalah merupakan bentuk kasih sayang Allah. Andai petaka adalah sebuah cobaan, maka itu berarti Allah hanya ingin tahu sejauh mana kesabaran kita. Andai itu peringatan, itu berarti Allah masih sayang kita agar kita tidak terlampau jauh terjerumus pada lembah dosa. Dan andai itu siksa, itu pun berarti menunjukkan bahwa Allah masih memberi kesempatan agar kita menjadi sadar. Pendek kata semua musibah tidak perlu dirisaukan. Lebih lagi dibalik musibah itu pasti ada hikmah. Allah sendiri berjanji," Sesungguhnya bersama kesulitan tersimpan kemudahan. Dan sesungguhnya bersama kesulitan itu kemudahan" (QS. Al Insyirah; 5-6).
Jadi mengapa harus berduka saat menerima musibah. Percayalah bahwa setelah ada duka pasti akan ada karunia yang sangat besar.
Tidak tersedia versi lain