Text
Guru nekat selfie : cara maknyus melejitkan authentic self branding
Buku ini tidak bermaksud menyinggung status guru dan tidak menghormati sosok guru. Namun buku ini lebih kepada mengajak semua guru untuk lebih berani eksis, berbeda dari yang lain dan tidak gaptek. Bayi saja yang baru lahir sudah pegang gadget, nah sedangkan menjadi guru yang sudah hampir pensiun tidak berani menggunakan gadget. Jangan selfi, pegangnya saja sudah bingun. Ups… maaf, tapi inilah realita. Jangan minder jadi guru, malah harus bangga. Karena guru itu pekerjaan mulia, mampu mencerdasakan anak bangsa. Andaikan generasi muda itu tidak sesuai harapan, bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru. Melainkan seluruh stakeholder dan aspek yang mendukung. Jangan juga menjadi guru yang gaptek dan jadul. Kudu move on dari ketertinggalan zaman. Hari gini, semuanya sudah berbasis media. Segala informasi bisa diterima dan disebarluaskan dalam hitungan detik. Maka dari itu, guru juga mesti 10 langkah lebih maju untuk sebuah perubahan anti IT. Berkaitan dengan Teknologi, Gadget merupakan jembatan menuju media yang menyampaikan informasi yang akan disebarluaskan.
Dalam buku ini banyak memberikan inspirasi kepada para pembacanya, terutama untuk kita sebagai seorang guru. Menjadi guru tidak melulu hanya datang mengajar selesai bertugas lalu pulang. Sebutannya hanya guru namun tidak begitu terkenal di kalangan media. Kalau terkenal dikenal dikelas paling banter yang dengan sebutan guru baik dan guru killer.
Buku ini memberikan beberapa cara disat kita menjadi guru untuk lebih mengugrade branding my self (guru). Setiap orang punya kemampuan yang berbeda-beda, selain mengajar pastinya ada keahlian lain yang dimiliki untuk diterapkan pada kegiatan selanjutnya.
Tidak tersedia versi lain