Text
Wahai putriku (seri Banaaty)
Suatu ketika saya melihat air mata ibunda, dan saat itu saya bersenandung; Ibunda, oh ibunda, duhai mata bagi mataku ibunda, oh ibunda, duhai cinta rasa cintaku jangan pernah lenyap dari pandanganku, karena wajah ibunda selalau berada dihadapankua melihatnya dengan mata kepalaku mengusap duka derita dengan iar mata mengalir bagaimana kesedihan bisa dihapus dengan kesedihan?!! Jika kita mengenal nama istri-istri Nabi SAW, putri putri beliau, ibunda beliau, wanita yang pernah menyusui beliau, wanita yang menangani beliau, lalu mengapa kita mesti malu menyebut nama ibu, istri, dan putri-putri kita? kenapa kita musti malu orang melihat kita berjalan bersama mereka di jalan, pasar, atau saat bepergian....?! sampai kapan kita terus menulis muqaddimah-muqaddimah indah tentang hak-hak dan kedudukan wanita dalam islam, namun kita selalu gagal dalam penerapan lapangan setiap harinya di dalam lingp rumah, sekolah, pasar, dan masjid?
Tidak tersedia versi lain