ada tiga keprihatinan yang memotivasi penulisan buku ini. pertama kelangkaan buku sastr yang dikerangkakan untuk pemenuhan kebutuhan praktis penelitian kedua jarak menganga yang menjarakan antara para penulis ketiga kebutuhan di sekolah pasca srjana UPI berkenaan dengan materi ajar bagi mata kuliah pengajaran sastra.
buku ini memberi keleluasan memilih metode mana yang sesuai dengan hal ihwal yang akan di teliti. keragaman metode dalam buku ini akan melikis gambaran bahwa karya sastra itu sebuah fenomena unik, menarik dan multi makna.
buku ini membawa kita mengarungi cerita dan fakta yang sudah kita lupakan, sedang dalam proses kita lupakan, atau sedang siap-siap untuk kita lupakan.
cerita tentang seorang menggung Broto yang kaya raya dan berkuasa atas beberapa perusahaan di yogya. dia juga berkuasa penuh atas jiwa beberapa orang. semua mesti menurut kepada kehendaknya.
pendekatan, teori, metode, teknik dan kiat dalam penelitian sastra tidak dapat dibangun dengan baik, apabila pengertian tentang situasi sastra belum dipahami dengan baik pula.
buku ini mengajukan tawaran untuk mengatasi berbagai kelemahan tradisi maxis , yang layak dicatat lagi buku ini tidak hanya berbicara tentang sosiologi
membaca sketsa ini, masalah kehidupan atau persoalan kemasyarakatan, yang merupakan persoalan kita sehari-hari seakan hadir didepan mata.
buku ini merupakan saduran bebas dari pengantar pengkajian sastra, metode pengajaran sastra, prinsip-prinsip dasar sastra
Jan miller yakin hidupnya ditakdirkan enggak asyik banget. orang tua jan sering bersikap memalukan, jan selalu naksir cowo di saat ga tepat, dan formulir pendaftaran Universitasnya berisi pertanyaan yang susah-susah banget. beda banget sasma kehidupan sahabat nya, rebbeca, yang di nobatkan jadi cewe gaul versi majalah-majalah new york, rebbeca sangat cantik sangat cerdas, dan cowok-cowok mengi…
"Tolong ananta! Danila! Dia mencoba bunuh diri!" suara permadi ditelepon terdengar amat gugup. bingung. nyaris panik.....